HAKIKAT IPS
A. Keterkaitan Ilmu-ilmu Sosial (IS)
dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu
sosial (IS), karena materinya mengambil
bahan-bahan dari IS. Akan tetapi,
jumlah dan bagian isi IS yang diperlukan dalam pembelajaran
tentang pokok bahasan tertentu tidak
sama. Hal ini terjadi karena isi IS yang diambil harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian,
tidak semua ilmu sosial diambil
bagiannya untuk dimasukkan dalam setiap pokok bahasan IPS.
Selain itu, pengambilan jumlah dan
bagian isi IS yang akan ‘diolah’ menjadi program IPS
juga ditentukan oleh tingkat
pendidikannya. Lingkup dan kedalaman program yang diajarkan
pada siswa SD berbeda dengan IPS yang
diberikan pada siswa SMP. Hal yang membuatnya
sama adalah bahwa IPS disusun dengan
mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur
ilmu-ilmu sosial sehingga menjadi
bahan yang mudah dicerna siswa yang secara umum jalan
pikirannya masih sederhana.
Keterkaitan antara IPS dengan IS akan lebih
mudah dipahami jika memperhatikan
kembali batasan Edgar B. Wesley (dalam
diktat Dasar-Dasar IPS oleh Tim Dosen UNY, UNJ,
STKIP Gorontalo) yang berpendapat
bahwa social studies (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disesuaikan dan disederhanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan rumusan tersebut,
implikasinya adalah:
1. Persamaan antara IPS dengan
IS terletak pada sasaran yang diselidiki, yaitu manusia
dalam kehidupan bermasyarakat.
Keduanya membahas permasalahan yang terjadi
dalam hubungan antarmanusia
(masyarakat manusia).
2. Perbedaannya terletak pada
tujuan. IS bertujuan memajukan dan mengembangkan
ilmunya masing-masing dengan cara
menghimpun fakta, mengembangkan konsep dan
generalisasi. Melalui penelitian
ilmiah, para ahli melakukan pengujian hipotesis untuk
menghasilkan teori atau teknologi
baru. Hal ini berbeda dengan tujuan IPS yang lebih
bersifat pendidikan, bukan untuk
menemukan teori IS, melainkan ditujukan pada
keberhasilan dalam mendidik dan
membelajarkan IPS untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, nampak
jelas bahwa IPS tidak sama dengan IS, tetapi
menggunakan bagian-bagian IS untuk
kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai
konsep dan generalisasi IS perlu
disederhanakan sehingga lebih mudah dipahami siswa yang
pada umumnya belum matang untuk
mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Sementara itu, IPS
disusun dan diorganisasi dengan baik
sesuai dengan kepentingan pendidikan dan
pembelajaran, sehingga tingkatannya
lebih tinggi dari pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Sosial
berada di tengah-tengah, antara
pengetahuan sosial dengan ilmu-ilmu sosial. Alasan inilah
salah satunya yang mendasari
penggunaan istilah Ilmu pengetahuan Sosial sebagai
terjemahan
dari Social Studies. Ilmu Pengetahuan Sosial bukan ilmu, bukan pula
pengetahuan.
Posted on 16 Desember 2007 by Pakde
sofa
PENDAHULUAN
IPS
adalah Kehidupan Sosial di Masyarakat, oleh karena itu masyarakat lah yang
menjadi sumber pembelajaran utama IPS. Apapun aspek kekhidupan sosial yang akan
kita pelajari dapat mengambil sumber dari masyarakat
MATERI
IPS DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.Kekhidupan
nyata masyarakat. Cerita-cerita Rakyat, Novel ,K isah tokoh terkenal , oleh
karena itu sumber pembelajaran IPS bisa buku, majalah, surat kabar.
2.Berita
(lokal, regional. Nasional, global) oleh karena itu sumber pembelajaran IPS
berupa surat khabar, radio, TV, internet
3.Sejarah
– sumb. PBM IPS prasasti, candi, dokumen, fosil, Museum.
4.
Kehidupan sosial dengan segala aspeknya. – kita tak dapat kt pelajari langsung
dari sumbernya, mk perlu perantara/media pemb IPS
(hal/benda
yang tak dapat diamati/dipelajari scr langsung dapat disajikan dalam gambar, potret,
peta buku, majalah, atau benda lain yang sejenis, alat/perantra ini disebut
Media cetak.
Sedangkan
media radio dan TV termasuk media elektronik.
Media
komunikasi merupakan Sumber pembelajaran
MEDIA
ELEKTRONIK
Media
Audio
Media
visual
Media
audio visual
Klise,
OHP, film.
Internet
EVALUASI
PEMBELAJARAN IPS
1.Evaluasi
merupakan penilaian program, paroses dan hasil peandidikan.
2.Evaluasi
dapat diartikan sebagai suatu pengukuran.
3.Evaluasi
dapat bersifat kualitatif dan juga bersifat kuantitatif.
4.Evaluasi
kualitatif hasilnya beruapa peringkatsangat baik, baik, sedang, kurang, sangat
kurang
5.Evaluasi
kuantitatif berupa angka-angka hasil pengukuran
FUNGSI
Evaluasi:
1.
Fungsi evaluasi pembelajaran bagi guru adalah mengungkapkan kelemahan proses kegiatan
mengajar meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media
yang digunakan, dan strategi yang dilaksanakan.-
2.
Fungsi evaluasi bagi siswa yaitu
-mengungkapkan
penguasaan materi pembelajaran
-
Mengungkapkan kemajuan individual maupun kelompok dalam mempelajari IPS
ASAS
EVALUASI
Asas
komprehensif : evaluasi harus meliputi keseluruhan pribadi siswa yang
dievaluasi.(kognitif, afektif, psikomotor)
Asas
Kontinuitas: evaluasi wajib dilaksanakan scr berkesinambungan mulai dari pra- saat
proses- dan pasca pembelajaran.
Asas
Obyektif : Evaluasi seharusnya menilai dan mengukur apa adanya / non subyektif-
Hendaknya
guru IPS setiap merancang test sebaiknya sesuai dengan asas-asas di atas
Evaluasi
dapat berupa tes dan Non test.
Bentuk
test obyektif, test esay, test lisan.
Sedangkan
nontest meliputi tugas dan penampilan
KONSEP DASAR DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS
Kegiatan
Balajar 1
Ruang
Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan keberadaannya
dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies di Amerika Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham
Social Studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di
Indonesia.
Pemahaman antara IPS dan IIS sangat berkaitan erat karena
keduanya secara tradisional memang saling berhubungan. Tetapi, IPS lebih
menekankan pada pendekatan multidisplin/interdisiplin. Dimana topik IPS dapat
dimanipulasi menjadi suatu isu, pertanyaan/permasalahan yang bersifat
perspektif interdisiplin.
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuandisiplin
bidang akademis, tetapi merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah sosial. Kerangka kerja studi sosial tidak menekankan pada bidang
teoritis tapi ;ebih kepada bidang-bidang praktis, pendekatan yang digunakan
studi sosial bersifat intersiplin dan multidisipliner dengan menggunakan
berbagai bidang keilmuan. Sedangkan pendekatan ilmu sosial bersifat disipliner
dan menggunakan ilmunya masing-masing. Demikian pula dari tingkat dan taraf
lebih bersifat multidimensional, yaitu lebih meninjau satu gejala/masalah
sosial dari berbagai dimensi/aspek kehidupan.
Tugas studi sosial sebagai suatu bidang studi yang mempunyai
tujuan yaitu membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupan
berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial, serta membantu melahirkan
kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi.
Proses pembelajaran IPS tidak menekankan pada aspek teoritis
keilmuan, melainkan lebih kepada segi praktis mempelajari, menelaah, serta
mengkaji bobot dan tingkat kemampuan peserta didik pada jenjang yang berbeda.
Perbedaan IPS sebagai bidang studi disiplin Ilmu Sosial
antara lain sebagai berikut :
1. IPS bukan suatu disiplin Ilmu
seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi lebih sebagai bidang kajian yaitu suatu
kajian kemasyaratan.
2. Pendekatan yang dilakukan IPS yaitu
pendekatan multidisiplin/Interdisiplin sedangkan Ilmu Sosial menggunakan
pendekatan disiplin ilmu (Monodisiplin)
3. IPS dirancangkan untuk kepentingan
pendidikan dan lebih memfokuskan pada dunia persekolahan sedang Ilmu Sosial
keberadaannya bisa didunia persekolahan, perguruan tinggi, dan di masyarakat
sekalipun.
4. IPS menggunakan Ilmu-Ilmu sosial
sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan aspek
psikologis-pedagogis, sedangkan ilmu Sosial hamper lepas dan tidak
mempermasalahkan pertimbangan-pertimbangan seperti di IPS.
Pertimbangan-pertimbangan IPS sangat memperhatikan dan
mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan bagi peserta
didik dalam hidup dan kehidupannya kelak. Pengajaran IPS berkaitan dengan
bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan materinya. Pada prinsip
hakikatnya yang dipelajari IPS adalah bagaimana mempelajari, menelaah,
mengkaji, system kehidupan manusia dipermukaan bumi.
Ruang lingkup IPS sama halnya dengan Ilmu Sosial yaitu
manusia dalam kontes sosial sebagai anggota masyarakat juga merupakan tempat
persemaian dan sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan daya nalar para
mahasiswa secara kesinambungan.
Konsep dasar IPS dikembangkan berdasarkan konsep-konsep
dalam ilmu-ilmu sosial yang sangat dibutuhkan dalam proses pembalajaran,
sedangkan konsep itu sendiri menurut Dorothy J. Skeet (1978:18) menayatakan
bahwa “ Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikitan – suatu pemikiran,
gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain dan konsep adalah suatu citra
mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun
gagasan yang abstrak”.
James G. Womack (1970:30) mengemukakan pengertian konsep,
terutama berkaitan dengan Studi Sosial (IPS) sebagai berikut :
“Konsep studi sosial (IPS), yaitu suatu kata atau ungakapan
yang berhubungan dengan suatu yang menonjol, sifat yang melekat. Pemahaman dan
pengunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tadi,
pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif
dan juga pengertian konotatif .
Konsep IPS tentu saja adalah suatu pengertian yang mencerminkan
suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan Ilmu
pengetahuan Sosial. Konsep tentang fenomena atau gejala atau benda yang
berkaitan dengan IPS memiliki pengertian denotative atau juga memiliki
pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian berdasarkan
inti katanya yang dapat digali dalam kamus, sedangkan pengertian konotatif adalah
pengertian yang tingkatnya tinggi dan luas. Pengertian konotatif ini merupakan
pengertian yang berperan kunci atau menonjol pada sauatu konteks.
IPS dan IIS memiliki subjek dan objek yang sama yaitu
memperlajari tentang perilaku manusia. Dalam hal ini berarti konsep dasar
memiliki dasar pengertian pada suatu bidang ilmu sosial. Oleh karena itu
ilmu-ilmu sosial merupakan salah satu sumber dari pengembangan materi
pembelajaran IPS bagi kepentingan pendidikan disekolah maupun perguruan tinggi,
disamping bidang teknologi, komunikasi, transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar