Selasa, 20 Oktober 2015

KONSEP DASAR IPS



HAKIKAT IPS
A. Keterkaitan Ilmu-ilmu Sosial (IS) dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial (IS), karena materinya mengambil
bahan-bahan dari IS. Akan tetapi, jumlah dan bagian isi IS yang diperlukan dalam pembelajaran
tentang pokok bahasan tertentu tidak sama. Hal ini terjadi karena isi IS yang diambil harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan perkembangan peserta didik. Dengan demikian,
tidak semua ilmu sosial diambil bagiannya untuk dimasukkan dalam setiap pokok bahasan IPS.
Selain itu, pengambilan jumlah dan bagian isi IS yang akan ‘diolah’ menjadi program IPS
juga ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Lingkup dan kedalaman program yang diajarkan
pada siswa SD berbeda dengan IPS yang diberikan pada siswa SMP. Hal yang membuatnya
sama adalah bahwa IPS disusun dengan mengaitkan atau menggabungkan berbagai unsur
ilmu-ilmu sosial sehingga menjadi bahan yang mudah dicerna siswa yang secara umum jalan
pikirannya masih sederhana.
Keterkaitan antara IPS dengan IS akan lebih mudah dipahami jika memperhatikan
kembali batasan Edgar B. Wesley (dalam diktat Dasar-Dasar IPS oleh Tim Dosen UNY, UNJ,
STKIP Gorontalo) yang berpendapat bahwa social studies (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang
disesuaikan dan disederhanakan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan rumusan tersebut, implikasinya adalah:
1. Persamaan antara IPS dengan IS terletak pada sasaran yang diselidiki, yaitu manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya membahas permasalahan yang terjadi
dalam hubungan antarmanusia (masyarakat manusia).
2. Perbedaannya terletak pada tujuan. IS bertujuan memajukan dan mengembangkan
ilmunya masing-masing dengan cara menghimpun fakta, mengembangkan konsep dan
generalisasi. Melalui penelitian ilmiah, para ahli melakukan pengujian hipotesis untuk
menghasilkan teori atau teknologi baru. Hal ini berbeda dengan tujuan IPS yang lebih
bersifat pendidikan, bukan untuk menemukan teori IS, melainkan ditujukan pada
keberhasilan dalam mendidik dan membelajarkan IPS untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, nampak jelas bahwa IPS tidak sama dengan IS, tetapi
menggunakan bagian-bagian IS untuk kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu, berbagai
konsep dan generalisasi IS perlu disederhanakan sehingga lebih mudah dipahami siswa yang
pada umumnya belum matang untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Sementara itu, IPS
disusun dan diorganisasi dengan baik sesuai dengan kepentingan pendidikan dan
pembelajaran, sehingga tingkatannya lebih tinggi dari pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Sosial
berada di tengah-tengah, antara pengetahuan sosial dengan ilmu-ilmu sosial. Alasan inilah
salah satunya yang mendasari penggunaan istilah Ilmu pengetahuan Sosial sebagai
terjemahan dari Social Studies. Ilmu Pengetahuan Sosial bukan ilmu, bukan pula pengetahuan.







Posted on 16 Desember 2007 by Pakde sofa

PENDAHULUAN
IPS adalah Kehidupan Sosial di Masyarakat, oleh karena itu masyarakat lah yang menjadi sumber pembelajaran utama IPS. Apapun aspek kekhidupan sosial yang akan kita pelajari dapat mengambil sumber dari masyarakat

MATERI IPS DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1.Kekhidupan nyata masyarakat. Cerita-cerita Rakyat, Novel ,K isah tokoh terkenal , oleh karena itu sumber pembelajaran IPS bisa buku, majalah, surat kabar.
2.Berita (lokal, regional. Nasional, global) oleh karena itu sumber pembelajaran IPS berupa surat khabar, radio, TV, internet
3.Sejarah – sumb. PBM IPS prasasti, candi, dokumen, fosil, Museum.
4. Kehidupan sosial dengan segala aspeknya. – kita tak dapat kt pelajari langsung dari sumbernya, mk perlu perantara/media pemb IPS

(hal/benda yang tak dapat diamati/dipelajari scr langsung dapat disajikan dalam gambar, potret, peta buku, majalah, atau benda lain yang sejenis, alat/perantra ini disebut Media cetak.

Sedangkan media radio dan TV termasuk media elektronik.
Media komunikasi merupakan Sumber pembelajaran
MEDIA ELEKTRONIK
Media Audio
Media visual
Media audio visual
Klise, OHP, film.
Internet

EVALUASI PEMBELAJARAN IPS
1.Evaluasi merupakan penilaian program, paroses dan hasil peandidikan.
2.Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu pengukuran.
3.Evaluasi dapat bersifat kualitatif dan juga bersifat kuantitatif.
4.Evaluasi kualitatif hasilnya beruapa peringkatsangat baik, baik, sedang, kurang, sangat kurang
5.Evaluasi kuantitatif berupa angka-angka hasil pengukuran

FUNGSI Evaluasi:
1. Fungsi evaluasi pembelajaran bagi guru adalah mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar meliputi bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media yang digunakan, dan strategi yang dilaksanakan.-
2. Fungsi evaluasi bagi siswa yaitu
-mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran
- Mengungkapkan kemajuan individual maupun kelompok dalam mempelajari IPS

ASAS EVALUASI
Asas komprehensif : evaluasi harus meliputi keseluruhan pribadi siswa yang dievaluasi.(kognitif, afektif, psikomotor)
Asas Kontinuitas: evaluasi wajib dilaksanakan scr berkesinambungan mulai dari pra- saat proses- dan pasca pembelajaran.
Asas Obyektif : Evaluasi seharusnya menilai dan mengukur apa adanya / non subyektif-
Hendaknya guru IPS setiap merancang test sebaiknya sesuai dengan asas-asas di atas

Evaluasi dapat berupa tes dan Non test.
Bentuk test obyektif, test esay, test lisan.
Sedangkan nontest meliputi tugas dan penampilan














KONSEP DASAR DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS
Kegiatan Balajar 1
Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan keberadaannya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan keberadaan Social Studies di Amerika Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham Social Studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di Indonesia.
Pemahaman antara IPS dan IIS sangat berkaitan erat karena keduanya secara tradisional memang saling berhubungan. Tetapi, IPS lebih menekankan pada pendekatan multidisplin/interdisiplin. Dimana topik IPS dapat dimanipulasi menjadi suatu isu, pertanyaan/permasalahan yang bersifat perspektif interdisiplin.
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuandisiplin bidang akademis, tetapi merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Kerangka kerja studi sosial tidak menekankan pada bidang teoritis tapi ;ebih kepada bidang-bidang praktis, pendekatan yang digunakan studi sosial bersifat intersiplin dan multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Sedangkan pendekatan ilmu sosial bersifat disipliner dan menggunakan ilmunya masing-masing. Demikian pula dari tingkat dan taraf lebih bersifat multidimensional, yaitu lebih meninjau satu gejala/masalah sosial dari berbagai dimensi/aspek kehidupan.
Tugas studi sosial sebagai suatu bidang studi yang mempunyai tujuan yaitu membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupan berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial, serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi.
Proses pembelajaran IPS tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuan, melainkan lebih kepada segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji bobot dan tingkat kemampuan peserta didik pada jenjang yang berbeda.
Perbedaan IPS sebagai bidang studi disiplin Ilmu Sosial antara lain sebagai berikut :
1.    IPS bukan suatu disiplin Ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi lebih sebagai bidang kajian yaitu suatu kajian kemasyaratan.
2.    Pendekatan yang dilakukan IPS yaitu pendekatan multidisiplin/Interdisiplin sedangkan Ilmu Sosial menggunakan pendekatan disiplin ilmu (Monodisiplin)
3.    IPS dirancangkan untuk kepentingan pendidikan dan lebih memfokuskan pada dunia persekolahan sedang Ilmu Sosial keberadaannya bisa didunia persekolahan, perguruan tinggi, dan di masyarakat sekalipun.
4.    IPS menggunakan Ilmu-Ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi dengan aspek psikologis-pedagogis, sedangkan ilmu Sosial hamper lepas dan tidak mempermasalahkan pertimbangan-pertimbangan seperti di IPS.
Pertimbangan-pertimbangan IPS sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan bagi peserta didik dalam hidup dan kehidupannya kelak. Pengajaran IPS berkaitan dengan bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan materinya. Pada prinsip hakikatnya yang dipelajari IPS adalah bagaimana mempelajari, menelaah, mengkaji, system kehidupan manusia dipermukaan bumi.
Ruang lingkup IPS sama halnya dengan Ilmu Sosial yaitu manusia dalam kontes sosial sebagai anggota masyarakat juga merupakan tempat persemaian dan sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan daya nalar para mahasiswa secara kesinambungan.
Konsep dasar IPS dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dalam ilmu-ilmu sosial yang sangat dibutuhkan dalam proses pembalajaran, sedangkan konsep itu sendiri menurut Dorothy J. Skeet (1978:18) menayatakan bahwa “ Konsep adalah sesuatu yang tergambar dalam pikitan – suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain dan konsep adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak”.
James G. Womack (1970:30) mengemukakan pengertian konsep, terutama berkaitan dengan Studi Sosial (IPS) sebagai berikut :
“Konsep studi sosial (IPS), yaitu suatu kata atau ungakapan yang berhubungan dengan suatu yang menonjol, sifat yang melekat. Pemahaman dan pengunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotatif dan juga pengertian konotatif .
Konsep IPS tentu saja adalah suatu pengertian yang mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan Ilmu pengetahuan Sosial. Konsep tentang fenomena atau gejala atau benda yang berkaitan dengan IPS memiliki pengertian denotative atau juga memiliki pengertian konotatif. Pengertian denotatif adalah pengertian berdasarkan inti katanya yang dapat digali dalam kamus, sedangkan pengertian konotatif adalah pengertian yang tingkatnya tinggi dan luas. Pengertian konotatif ini merupakan pengertian yang berperan kunci atau menonjol pada sauatu konteks.
IPS dan IIS memiliki subjek dan objek yang sama yaitu memperlajari tentang perilaku manusia. Dalam hal ini berarti konsep dasar memiliki dasar pengertian pada suatu bidang ilmu sosial. Oleh karena itu ilmu-ilmu sosial merupakan salah satu sumber dari pengembangan materi pembelajaran IPS bagi kepentingan pendidikan disekolah maupun perguruan tinggi, disamping bidang teknologi, komunikasi, transportasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar