Perbedaan antara Adil dan Sama Rata
Pada
kehidupan ini banyak sekali orang membicarakan tentang masalah keadilan atau
ketidak adilan, namun seringkali orang salah mengartikan antara mana yang adil
dan mana yang sama rata. Hal itu terjadi karena ketidak pahamannya terhadap
kedua hal tersebut yang mengakibatkan seseorang menjadi tersesat ke dalam
tindakan yang keliru. Kerap kali orang menuntut sebuah keadilan karena sebab –
sebab tertentu yang mengakibatkannya merasa dirugikan oleh suatu hal atau
tindakan, hal ini yang sangat sering sekali menjadikan kekeliruan orang
menggunakan kata adil dan sama rata. Keduanya memang hamper sama jika
dipikirkan tidak secara matang atau tidak dengan analisis yang kuat sehingga
orang berasumsi keduanya sama. Namun tidak, karena adil tidak harus sama rata.
Keadilan menurut Aristoteles
adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik
tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang
tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka
masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran
terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.
Agar lebih mudah memahaminya
maka kita harus mengetehaui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Adil? Dan
apa yang dimaksud Sama Rata?. Istilah keadilan berasal
dari kata "adil" yang berarti: tidak berat sebelah, tidak memihak,
berpihak kepada yang benar, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dari
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian
keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam
hubungan antarmanusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan
sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang
bulu atau pilih kasih melainkan semua orang diperlakukan sama sesuai
dengan hak dan kewajibannya. Sedangkan sama rata berasal dari kata
“sama” dan “rata” yang berarti: segala sesuatu hal (barang atau manusia) atau
tindakan yang menitik beratkan bahwa segala sesuatu harus sama (tidak
dibeda-bedakan) dan rata tanpa mempertimbangkan hak dan kewajibannya.
Sebagai contoh dalam sebuah keluarga yang
memiliki 2 orang anak, keduanya duduk di bangku sekolah dengan tingkat yang
berbeda yaitu anak pertama duduk di
bangku SMA dan anak kedua duduk di bangku SD, sebelum berangkat sekolah
orangtua member mereka uang jajan untuk kebutuhannya. Apakah uang jajan mereka
harus sama? Jika mengacu pada keadilan maka tentu uang jajan yang diberikan pun
berbeda karena kebutuhannya pun pasti berdeda. Namun jika mengacu pada kesama
rataan maka uang jajannya pun akan sama tanpa mempertimbangkan jumlah kebutuhan
dan hak – haknya yang sudah seharusnya dapat di bedakan.
Maka timbul kembali kembali pertanyaan
“Manakah yang harus dipilih? Adi atau sama rata kah?” Untuk menjawab pertanyaan
tersebut mari kita kaji kembali dari nilai atau essensi keduanya. “Kedilan adalah
semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia,
keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai
dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih
kasih melainkan semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sedangkan sama rata berasal dari kata
“sama” dan “rata” yang berarti: segala sesuatu hal (barang atau manusia) atau
pun tindakan yang menitik beratkan bahwa segala sesuatu harus sama (tidak
dibeda-bedakan) dan rata tanpa mempertimbangkan hak dan kewajibannya”. Maka diberikan contoh kembali untuk
menjawabnya. Dalam
pancasila yang menjadi landasan dan dasar Negara kita pada sila ke-5 yang
berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam dokumen
lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan
sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai
prinsip ”tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”.
Kemerdekaan Republik
Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan tahun 2014 maka sudah 69 tahun Negara
Indonesia merdeka namun pada kenyataannya masih banyak kemiskinan yang tidak
pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah, apakah kehidupan mereka sudah
adil jika di bandingakan dengan para koruptor yang hidup dengan penuh
kemegahan? Adilkah itu?
Adil diibaratkan seperti
satu diberi yang lain juga diberi. Tapi apakah adil jika misalkan di
Negara Indonesia di sama ratakan penghasilan setiap hari? Tentu tidak! Apakah
adil jika orang yang malas sama penghasilannya dengan orang yang rajin
berusaha? Jelas tidak! Menurut saya adil itu
bukan disamaratakan. Karena adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya atau
memberikan sesuatu pada yang berhak mendapatkannya sesuai dengan perilaku atau
tindakannya.
Menurut hukum islam, adil tidak harus sama
rata. Hal ini dibuktikan dalam hadist dibawah ini:
Oleh:
Ust. Abu Jarir bin Hadi Al Andunisiy
“Dan dari Ibnu Mas’ud radliallahu’anhu berkata: ketika pada
waktu hari perang Hunain, Rasulullah membagi-bagikan ghanimah (harta rampasan
perang) dengan lebih kepada beberapa orang, maka beliau memberikan lebih kepada
Aqra’ bin Habis 100 onta, memberi Uyainah bin Hishan sama seperti itu juga
(yakni 100 onta), dan memberi kepada beberapa orang dari pemuka-pemuka Arab,
juga memberikan ghanimah yang lebih kepada mereka pada waktu itu”.
Maka ada seseorang yang berkata: “Demi Allah sungguh
pembagian ini tidak adil, dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan wajah
Allah”.
Maka akupun berkata kepadanya: “Demi Allah akan aku
beritahukan kepada Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam”.
Lalu segera mendatangi Rasulullah dan aku kabarkan dengan
apa yang ia katakan, lalu berubahlah wajahnya hingga keadaannya seperti “sharf”
(celupan warna merah).
Kemudian beliau bersabda: “Siapa lagi yang akan berbuat adil
apabila Allah dan Rasulnya tidak berbuat adil?”, kemudian beliau bersabda lagi:
“Semoga Allah merahmati Musa sungguh ia telah disakiti lebih banyak dari pada
ini lalu ia pun bersabar”.
Maka aku
berkata: “sungguh setelah itu aku tidak akan pernah lagi menyampaikan berita
lagi kepada beliau”. [HR. Bukhori & Muslim].
Menjunjung tinggi sebuah keadilan sungguh
banyak sekali memberikan pelajaran – pelajaran yang sangat penting bagi
kehidupan ini, diantaranya memberikan pelajaran bagaimana bersikap tidak
memihak akan tetapi menilainya dari hukum yang sesuai antara hak dan kewajiban,
kemudian pelajaran tentang bagaimana sikap ikhlas dan bijaksana ketika diberi
putusan dan mengambil keputusan, dan serta memberikan kesadaran betapa
pentingnya hokum dan hak asasi manusia. Kemudian diantara manfaat keadilan
dapat juga menjadikan orang disenangi oleh sesamanya dan memberikan
ketenangan dan ketentraman hidup baginya.
Setiap
orang dituntut untuk selalu adil terlebih lagi seorang pemimpin, karena apabila
seorang pemimpin sudah melaksanakan keadilan dalam kepemimpinannya maka pasti
dunia ini akan menjadi aman, tentram, damai, dan sejahtera tanpa adanya
pertikaian yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar